Hai... Ada kabar baik buat kalian. Semua Episode Series Kup4s kini bisa kalian tonton videonya di channel kita. ARTV CMD
***
Adegan diawali dari rombongan parawisata siswa-siswi SMU menuju puncak. Semua anak sudah masuk kedalam bis. Hanya menunggu beberapa siswa saja yang belum hadir.
Kinar yang dianggap aneh sama teman-temannya karena kuper. Terlihat turun dari angkot sebab mendapati macet. Dia memilih jalan kaki agar cepat sampai di sekolah. Tak sengaja dia menabrak seorang wanita misterius yang menggunakan pakaian serba hitam.
Ditengah perjalanan dia beberapa kali mendapati kertas yang tertiup angin seakan mengikutinya bertuliskan "KITA MATI"
Sampai di sekolah. Kinar hendak pergi menuju kelas, namun Satyo. Ketua kelas angkatannya menyuruhnya langsung masuk kedalam bis saja. Karena bis kelas 3 sosial 01 itu akan segera diberangkatkan.
Saat Kinar duduk dia mulai melamun. Dan dia terkejut mendengar Kaka sahabatnya Satio sekaligus wakil ketua yang memanggilnya dan meminta kinar supaya pindah tempat duduk. Karena dia dan Elisa pacarnya mau duduk disitu.
Saat kinar berjalan ke kursi belakang. Mey sengaja membuat kinar jatuh agar menjadi bahan tertawaan teman-temannya.
Satyo datang bersana Pak Irawan wali kelas mereka. untuk mengecek daftar kehadiran. Karena sudah lengkap. Bis pun langsung diberangkatkan.
Ditengah perjalanan kinar merasakan keanehan yang tak wajar dan tiba tiba saja terdengar ledakan serta teriakan yang diiringi api melalap dan membakar semua tubuh siswa.
Kinar pun terbangun dari lamunannya karena terkejut ketika Kaka memanggilnya untuk pindah tempat duduk. Saat melewati Mey. Kinar yang sudah tau jika mey akan membuatnya jatuh berhasil menghindar.
Merasa aneh karena semua kejadian itu sama persis seperti di lamunannya tadi. Untuk lebih meyakinkannya bahwa firasatnya itu benar. Kinarpun mencoba pura pura tidak mendengar Satyo. Dan benar saja. Kejadiannya sama persis seperti di lamunannya.
Saat bis akan dijalankan. Kinar segera memberontak dan memberitahu jika bis itu akan terbakar. Dia meminta agar semuanya turun dan tak melanjutkan perjalanan. Namun mereka justru menghiraukan dan mengatakan jika kinar gila.
Satyo dan Pak Irawan akhirnya membawa kinar turun. Kaka juga pergi untuk mengecek keadaan. Namun dia tak mengijinkan elisa ikut dengannya dan menyuruhnya supaya tetap tinggal didalam bis.
Pak Irawan, Satyo dan Kaka mencoba menenangkan kinar sementara di dalam bis Tania yang kebelet meminta Ago pacarnya untuk menemaninya ke toilet. Mey dan Aldi juga ikut turun untuk membeli minum di kantin.
Bisnya pun segera diberangkatkan yang membuat kinar tambah histeris hingga pingsan.
Mey, Aldi, Ago dan Tania yang ketinggalan bis diminta supaya ikut menyusul dengan menaiki bis guru.
Setelah kinar bangun. Seorang guru datang dan mengabarkan jika bis kelas 3 sosial 1. Mengalami kecelakaan. Semuanya pun terkejut dan menatap kinar.
Kinar yang merasa bersalah karena tak berhasil menyelamatkan semua teman-temannya. Terluhat murung dikamarnya dan dia melempar buku pada kipas karena suaranya berisik. Dia mendapati sobekan kertas yang bertuliskan MATI.
Tiga hari kemudian. Semua siswa terus-terusan membicarakan kinar. Kinar yang risih berlari dan berpapasan dengan Satyo. Mereka diminta supaya gabung dengan siswa kelas 3 sosial 3.
Didalam kelas. Pak Irawan memperingati siswanya agar tidak ada lagi yang menggosipi kinar. Jika dia mendengar itu terjadi maka dia akan memberitahu kepala sekolah. Khususnya Mey yang sangat tidak menyukai kinar.
Kaka terus menyalahkan kinar atas kematian elisa pacarnya. Dia menyebut kinar tukang santet dan akan memberi kinar perhitungan. Kinar yang melihat pertanda kematian membalikkan kata kata kaka. Dan meminta Kaka lah yang harus berhati-hati. Namun kaka tidak percaya dan bila itu terjadi dia sudah siap untuk mati.
Terlihat Tania menguping percekcokan mereka.
Malam hari. Saat mengunjungi makam pacarnya. Kaka mulai mengalami kejadian aneh. Dia seakan tidak bisa keluar dari pemakaman dan berputar putar disitu. saat berlari karena mendapati kuburan yang berisi tulisan nama dan tanggal lahirnya. kakinya tersandung kemudian lehernya tertarik oleh akar-akar.
Pagi hari di jalan. Kinar hampir tertimpa lemari pesanan orang yang jatuh. Dan dia terkejut saat melihat wajah dirinya penuh darah melalui pecahan cermin di lemari itu.
Sampai di sekolah kinar terkejut mendapat kabar dari satyo jika kaka meninggal. Sementara Tania menceritakan kejadian apa yang dia dengar kemarin. tentang percekcokan kinar dan kaka pada Ago. Namun Ago menganggap itu cuma kebetulan. Sebab kaka ditemukan meninggal gantung diri didekat pemakaman pacarnya dan menyimpulkan jika kaka cinta mati pada Elisa.
Kinar cerita pada Satyo jika mereka semua yang selamat dari kejadian itu akan mati. Karena seharusnya mereka mati saat menaiki bis. Namun karena mereka selamat. Maka sang kematianlah yang mengejar mereka. Kinar lalu pergi ke perpus untuk browsing tentang hal itu siapa tau ada jalan yang dia temukan di internet.
Sore harinya saat semua siswa sudah pulang. Pak Irawan masih mencari sesuatu di perpus. Dia lalu mendapati komputer yang digunakan kinar tadi pagi masih menyala dan menunjukkan artikel tentang waktu kematian.
Usai mematikan komputer itu dan hendak pulang. Tiba tiba saja komputernya nyala lagi dan saat mengambil buku yang terjatuh tiba-tiba
Dirumah. Kinar kembali mengalami kejadian aneh. Sticker di kulkas yang bertuliskan happy tiba tiba berubah menjadi KI padahal tidak ada yang merubahnya saat kinar bertanya pada bibi.
Di kamar. lagi lagi kinar menemukan tulisan mati di cerminnya. Diapun berniat membakar kertas itu namun yang terjadi saat akan membuangnya. Api kertas itu melalap gorden kamarnya. Beruntung apinya bisa segera dipadamkan.
Pagi hari di sekolah. Kinar berteriak histeris saat melihat mayat pak irawan. Satyo pun membawa kinar keluar untuk menenangkan. Dan dari dalam kelas tania juga teriak karena mendapati bangkai tikus di bangkunya. Dia mengira itu ulah kinar dan tania pun melabrak kinar di toilet. Mey juga datang dan berniat menghabisi kinar saat kinar berkata jika orang jahat pasti segera mati. Namun digagalkan oleh siswa yang datang kesana.
Malam hari dirumahnya. Tania yang tengah minum dan mendapati kecoak didalam minumannya segera melempar gelasnya ke lantai. Dan tangannya terluka kena pecahan gelasnya.
Dia berjalan menuju kamar untuk mengambil obat merah dengan darah yang menetes dilantai. Diapun terkejut mendapati kinar ada disana sambil membawa bangkai tikus. lalu tania terbangun dari mimpinya. Saat dia keluar. Dia mendengar suara kaka dan pak irawan memanggilnya. Dia yang berjalan terpleset oleh tetesan darah dan jatuh berguling guling di tangga.
Di sekolah. Saat diadakan doa bersama untuk kepergian Tania. Semua siswa menatap tajam seakan menyalahkan kinar. Kinarpun pergi meninggalkan kelas yang disusul oleh Satyo.
Di cafe. Satyo berkata jika tania akan segera dimakamkan. Namun kinar enggan untuk hadir karena akan menambah masalah saja. Dia memecahkan misteri tulisan yang selalu dia temukan belakangan ini "Kita Mati". Dan menghubungkannya dengan inisial nama orang disekitar mereka yang meninggal. Dan semuanya nyambung. Dia menyimpulkan mereka semua akan mati sesuai urutan tulisan itu. Inisial yang berikutnya adalah A. Ago atau Aldi
Satyo segera datang menemui Ago dan kinar mendatangi Aldi untuk memperingati mereka namun keduanya sama-sama tidak peduli.
Kinar yang melihat pelayan memecahkan akuarium mini dan ikannya mati kejang kejang di studio cafe tempat Aldi latihan band segera menelpon satyo agar meminta ago untuk jauh jauh dari kolam.
Kinar segera pergi kerumah Ago. Namun dibelakang Aldi mati kesetrum saat akan mencolok gitar listrik. Barusaja Sampai dirumah ago, satyo mendapat kabar dari mey jika Aldi telah meninggal.
Kinar dan Satyo mulai percaya jika urutan kematian itu memang benar. Dan selanjutnya adalah mey. Namun keduanya tidak mau memberitahu siapa giliran berikutnya.
Usai pemakaman aldi. Mereka berempat sepakat untuk menantang kematian atas saran dari Satyo. Bis itu menuju puncak jadi mereka harus pergi ke puncak.
Ditengah perjalanan Ago mulai menggila. Menyetir mobil dengan kecepatan penuh dan ugal ugalan. Kecelakaan pun tak dapat dihindari.
Mereka yang melihat tidak ada orang bahkan tidak ada rumah satupun disekitar. mulai berjalan untuk meminta bantuan dan mendapati rumah kosong. Mereka masuk kedalam dan Ago berkata mungkin jika dia menukar nyawa orang lain saat kematiannya tiba maka rancangan kematian itu tidak akan berlaku. Satyo lalu berkata jika Ago ngaco namun Ago membela dirinya pintar dan jenius karena bisa memecahkan misterinya. Ya. Ternyata Ago hanya bercanda.
Satyo lalu meminta semua untuk mengecek rumah itu. Dan kinar mendapat pengelihatan jika besi berkarat adalah pertanda berikutnya. Dia meminta supaya mereka menjauhi benda tersebut.
Saat mendengar bunyi suara decitan pintu dan air. Ago pergi untuk memeriksanya dan mey mengikutinya.
Tiba tiba....
Mey mengaku jika Ago mau membunuhnya. Dan dalam upaya melawan menyelamatkan diri. mey terpaksa memukul ago. Kinar pun menenangkan mey. Dan mey meminta maaf pada kinar atas perbuatannya selama ini.
Bunyi decitan itu muncul lagi dari lantai atas yang membuat perasaan mey tidak nyaman. Satyo akan pergi untuk mengeceknya dan mey memaksa untuk ikut.
Tiba tiba mey memukul satyo dari belakang hingga satyo jatuh ke bawah. Mey mengaku jika dia tidak berniat membunuh satyo karena dia menyukainya. Namun karena satyo menolak cintanya dan lebih memilih kinar. Maka terpaksa dia menghabisinya supaya tidak ada yang memilikinya.
Mey kembali ke kinar dan kinar menanyakan satyo. Mey berkata ada dibelakang namun saat sekian lama tak kunjung datang. Mey mengaku lagi jika dia sudah menghabisinya seperti dia menghabisi ago.
Rupanya mey yang sudah mencoba membunuh ago dan membuat seakan akan dirinyalah yang menjadi korban.
Mey rupanya menganggap serius candaan ago sebelumnya dan dia bertanya pada kinar. Sesungguhnya siapa yang akan mati duluan. Kinarpun menjawab jika mey lah yang duluan. Mey pun tertawa puas karena itu berarti dia sudah menggagalkan rancangan kematian.
Kinar bertanya apakah mey sudah yakin berhasil membunuh semuanya. Mey pun menyeret kinar dan menunjukkan satyo yang sudah tergelatak dan ago yang sudah ngambang di bathup.
Mey berkata jika selamanya dia takkan pernah menyukai kinar. dan dia hanya pura pura baik saja untuk mengelabuhinya. Kinar mengucapkan jika mereka berdua sudah selamat dan stop untuk membully nya lagi.
Saat mey mau melenyepkan kinar. Rupanya Satyo datang dengan kondisi lemas dan mencoba memukul mey dari belakang. Ketika mey melakukan perlawanan. Kinar melilit lehernya dengan selang air. Dan saat berhasil lolos mey hendak menusuk kinar namun Tiba tiba lantai kayu di atas roboh yang mengenai mey hingga tewas. Rupanya pertanda berikutnya bukanlah besi berkarat melainkan kayu.
Mereka berdua terkejut ketika mendapati Ago masih bernyawa. Lalu mereka memapah ago untuk membawanya pergi dari tempat itu. Namun ditengah jalan kaki kinar tertusuk paku dan merekapun melepas pengangannya pada ago yang membuat ago jatuh terguling guling di tangga dan tertusuk batu lancip di bawahnya.
Kinarpun pergi dengan syok. Satyo mengejarnya dan meminta kinar balik untuk membawa mayat ago. Kinar lalu berkata jika mayat mey juga ada disana tapi kenapa satyo tidak perduli. Satyopun berkata
Saat mereka akan kembali ke rumah tua itu. Kinar tiba tiba menghilang. Rupanya dia bersembunyi karena dia yakin jika satyo akan membunuhnya untuk merusak rancangan kematiannya. Sebab satyo adalah giliran berikutnya. Dan satu satunya cara untuk menghentikannya adalah melenyapkan dirinya.
Satyo lalu menemukan kinar yang ketakutan. Kinar menuduh satyo sengaja melepas pegangannya ago supaya ago meninggal namun satyo mengelak dan mengatakan jika tidak ada untungnya menghabisi ago lagipula itu memang gilirannya. Jika dia mau mengacaukan rancangan itu harusnya dia melenyapkan kinar namun dia tidak melakukannya karena dia cinta sama kinar.
Merekapun akhirnya pulang. Satyo juga pamit pulang usai mengantar kinar kerumahnya karena mau segera mengobati lukanya. Saat kinar akan minum dia merasakan pahit di minumannya seperti racun dan mendapati pertanda kematian lagi. Yaitu suara burung gagak. Saat dia pingsan dan bibi teriak. Adegan beralih ke satyo yang juga lagi minum di angkot.
Tiba tiba kinar sudah ada di pemakaman satyo. Dia yang menangis saat semua orang sudah pulang. Mendapati sebuah karton dan didatangi oleh seorang wanita yang wajahnya rusak karena kecelakaan. Wanita itu bernama Imas. Dia juga yang berpapasan dengan kinar saat turun dari angkot.
Dia mengaku sebagai kekasihnya satyo tapi belakangan satyo mulai menjauh darinya. Imas berkata semenjak selamat dari kecelakaan itu dia bisa melihat kematian yang akan datang seperti kinar. Dia pernah memberitahu satyo namun satyo tidak percaya sampai akhirnya kinar membuat keributan di bis menyebabkan beberapa orang turun.
Imas juga berkata jika dia pernah menyarankan satyo untuk membunuh salah satu dari mereka. Namun rencananya berhasil ditebak ago dan mey yang menjalankannya. Tapi sayang mey tidak berhasil menghabisi salahsatu dari mereka. Dan ternyata yang sudah membuat lantai kayunya ambruk adalah imas. Imas juga berkata jika satyo bukanlah cowok baik seperti yang kinar pikirkan. Karena satyo juga pernah ada niat untuk melenyapkan kinar. Namun cintanya pada kinar membutakan tujuan awal satyo membawa mereka ke rumah kosong itu. Karena cemburu Imas akhirnya melenyapkan satyo dengan meletakkan obat tidur di minuman yang sudah dia beli di abang-abang suruhan imas. Kemudian membuatnya fidur ke jendela angkot lalu ....
Saat kinar mengaku dia mencintai satyo imaspun marah. Dan mereka berdua bergelut hingga jatuh ke lubang kuburan yang sudah imas siapkan untuk kinar. Saat imas hendak melenyapkan kinar arwah satyo datang dan mengatakan jika dia tidak menyukai imas selain karena wajahnya buruk. Perilakunya juga tambah buruk semenjak kecelakaan yang menimpanya. Imas yang merasa terhina segera akan Menusuk kinar namun keburu kayu nisan jatuh menimpa dan menewaskan dirinya.
Semenjak kejadian itu. Kinar akhirnya mengerti, dia sudah tidak pernah didatangi oleh burung gagak ataupun peristiwa-peritiwa aneh.
Ia juga tahu, bahwa KITA MATI sudah lengkap, dan huruf "I" terakhir bukan menuju padanya, melainkan pada Imas. Film berakhir ketika Kinar melihat kembali lukisan Imas tentang bis sekolah yang terbakar.