Judul : Dua Kunti
Episode : 01
Penulis : A. Rahman AP
Jenis : Cerita Bersambung
Bentuk : Dialog
Genre : Horror, Fantasi, Komedi
Khusus Pembaca : 15+
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Malam itu sangat gelap. Suasanapun tambah mencekam saat hujan turun bersama dentuman petir yang menyambar tak henti-henti dirumah sakit yang sudah bertahun-tahun tak berpenghuni tersebut. Ditto dan Zahra masih menunggu kedatangan teman-temannya.
ZAHRA : "Yah... Diluar malah hujan lagi... Bikin suasananya jadi tambah mencekam aja. Mana nih rumah sakit serem banget!"
DITTO : "Zahra. Lo yang sabar ya... Nanti kita segera balik setelah hujannya reda. Gua gak mau lo kehujanan"
ZAHRA : "Gue yakin mereka gak bakal datang ke tempat ini Dit... Kayaknya Kita berdua dijebak Dit. Lihat ini (Zahra menunjukkan jamnya) Udah jam 9 Dit. Jangan-jangan kita berdua di prank"
DITTO : "Hahaha... Ada-ada aja lo Ra. Masa kita berdua mau di prank"
ZAHRA : "Terus apa dong namanya? Kita berdua sudah nunggu dari tadi loh Dit. Tapi mereka gak datang-datang juga. Gak ada kabar sama sekali lagi?"
DITTO : "Emmm... Iya sih. Mungkin perkataan lo ada benernya juga Ra. Kita ini lagi di prank. Kan lagi musim tuh prank-prank ngan buat konten youtube. Misalnya Prank Ojol. Ya kan..."
ZAHRA : "Tapi kita kan bukan ojol Dit. Bisa nggak sih prank itu yang berfaedah dikit. Yang ada gunanya gituh. Bukan nyusahin orang kek gini"
DITTO : "Kang ojol kalau di prank gak susah kok. Tinggal cancel orderan aja."
ZAHRA : "Itu kan menurut lo. Lo mana tau kisah hidup mereka kalau lo kenalnya cuman sebatas order terus di cancel doang"
DITTO : "Iya juga ya... Tapi ngomong-ngomong, kalau kita berdua di prank harusnya disekitaran sini ada kamera dong. Iya kan? Tapi dimana kameranya ya... (Cengingisan)"
Mereka berduapun tertawa
ZAHRA : "Ahh... Ditto... Gue serius tau..."
DITTO : "Gua malah duarius Ra. Kan emang benar. Kalau ngeprank harus ada kameranya kan"
ZAHRA : "(Nyodorin HP) Nih kamera hape gue. Puas lo..."
Mereka berdua kembali tertawa, Ditto meminta maaf gara-gara terlalu percaya sama teman-temannya dan melibatkan Zahra
DITTO : "Maafin gua ya Ra. Gua terlalu percaya sama temen-temen gua. Lo harusnya udah bobo cantik jam segini"
ZAHRA : "Lebbay lo Dit..."
Ditto pun menenangkan Zahra dengan memeluknya.
Tiba-tiba ada sorot lampu mobil dari kejauhan yang mulai mendekat.
DITTO : "Ra. Itu mobil siapa? Kok kayak mau kesini?"
ZAHRA : "Jangan-jangan itu mereka Dit."
Dan benar saja itu adalah mobil teman-teman mereka. Azka, Galang, Dimas, Kattie dan Nazwa. Zahra pun kegirangan.
ZAHRA : "Iya bener Dit. Itu mereka..."
DITTO : "Wah Iya Ra. Gua kira, mereka gak bakal datang. Apalagi hujannya deras banget. Berarti kita gak jadi di prank dong"
ZAHRA : "Ih... Ditto apaan sih..."
Mereka berduapun kembali tertawa.
Azka langsung memarkirkan mobilnya di bagasi sederhana yang telah usang depan rumah sakit itu.
KETTIE : "Aduh... Basah... Ini gimana keluarnya coba"
NAZWA : "Ini kita udah dibawah bagasi loh Ket"
KETTIE : "Bagasi apaan coba? Bocor-bocor kek gitu. Kalau gue keluar. Nanti bisa-bisa make up gue luntur kena air hujan"
DIMAS : "Lu kalau mau bagasi yang bagus anti bocor. Syuting aja di hotel. Jangan ditempat angker ke gini. Ini kita di tempat tak berpenghuni bekas rumah sakit mana ada bagasi bagus. Ada bagasinya aja udah untung lo. Ngomel mulu"
GALANG : "Tau nih si Ketchtie. Ada-ada aja"
AZKA : "Sudah-sudah. Kalian ini ribut mulu dah. Ayo kita turun. Kasihan Ditto sama Zahra udah nungguin kita"
Azkapun turun dari mobil, disusul teman-temannya langsung menghampiri Ditto dan Zahra.
AZKA : "Sorry ya. Kita telat. Kalian berdua pasti udah lama banget nungguin kita?"
ZAHRA : "Yah lumayanlah... Kita udah disini sebelum hujan Ka"
AZKA : "Sorry ya. Kita . . . ."
Azka belum selesai ngomong, Tiba-tiba . . .
"Brukk...!!" tangan Dimas terjepit pintu mobil. Semuanya kaget. Dimas pun teriak
DIMAS : "Aaaahh!!! Shiitt sakit anjink"
Pandangan tertuju ke mereka berdua, Dimas dan Galang.
GALANG : "So, so, Sorry Dim. Gua gak sengaja. Lagian ngapain sih tangan lu disitu. Kan gua mau nutup pintu mobilnya"
DIMAS : "Ah.. Lu Lang.. Nutup pintu mobil juga gak bilang-bilang. Sakit begok!! Tolol emang lu yah"
GALANG : "Ya udah... Sini-sini biar gua pelintir-pelintir jari lu supaya gak sakit"
Kettie yang memperhatikan mereka berdua didekatnyapun mengejek mereka
KETTIE : "Heh Dilang. Ini tuh bukan acara Heart series ya. Kalian berdua gak usah akting romance disini. Udah kayak Farrel dan Luna aja"
GALANG : "Apaan sih Ketch. Gak jelas banget."
DIMAS : "Emang di heart series ada adegan pelintir tangan Lang?" tanya Dimas dengan nada pelan
GALANG : "Mana gua tau Dim. Lu kira gua sutradaranya..." jawab Galang dengan lantang
DIMAS : "Ye.. Lo... Gimana sih"
Azka pun kembali melanjutkan obrolannya
AZKA : "Maafin kita ya. Dit.. Ra... Ini semua gara-gara artis kita yang satu ini nih.. Si Kattie" jelas Azka sambil nunjuk Kattie
KETTIE : "Lah kok jadi gue sih..."
GALANG : "Katchtie... Kan emang lu yang dandannya kelamaan tadi"
KETTIE : "Galang... Gue itu, dandan supaya kecantikan gue itu paripurna nanti pas pengambilan gambar"
DIMAS : "Dih... Paripurna... Yang lain kayaknya biasa aja Ket.. Adududuh.." sindir Dimas sambil menahan sakit di jari tangannya
KETTIE : "Udah deh Dim lu gak usah ikut-ikutan. Urusin tangan lu tuh" kata Kettie dengan kesal
NAZWA : "Lagian Ket. Kita tuh mau syuting film horror. Lo dandan juga percuma kali. Gak bakal kelihatan juga. Kan set nya nanti gelap-gelapan"
KETTIE : "Nazwa... Setidaknya gue tetap kelihatan bercahaya dan bersinar dong ditempat angker ini"
DIMAS : "Cih bersinar. Gaya lu Ket. Udah kayak lampu aja bersinar" ejek Dimas lagi
GALANG : "Jadi kita gak perlu lighting Dim. Cukup pakek Katchtie aja sebagai penerangan. Hahaha. Multi fungsi banget si ketchtie" sambung Galang
Ditto, Zahra dan Azka senyam-senyum sendiri melihat tingkah temannya itu.
KETTIE : "Ih... Kalian berdua kok jahat sih... Sama Kettie. Ya udah deh Kattie minta maaf kalau Kettie kelamaan"
AZKA : "Sudah-sudah... Sekarang gimana ini? Galang naskahnya mana?" tanya Azka pada Galang
Galang terkejut sambil menepuk kepala dengan kedua tangannya karena teringat naskahnya ketinggalan di rumah Kettie
GALANG : "Astagah Ka... Naskahnya ketinggalan di rumah Ketchtie"
AZKA : "Ya ampun Galang... Kok bisa sih..."
GALANG : "Tadi gua taruh naskahnya di meja tamu.... Iya iya. Di meja tamu pas gua ke toilet" terang Galang sambil mengingat-ngingat terakhir kali memegang naskahnya
ZAHRA : "Aduhh... Jadi gimana ini?"
GALANG : "Si Katchtie nih biang kerok. Bawa masalah aja."
KETTIE : "Bisa gak sih lu ngomongnya biasa aja. Gak usah Katchtie Katchtie.. Lagian Lu yang kelupaan malah nyalahin gue."
GALANG : "Kalo lu dandannya gak kelamaan. Gua gak bakal kebelet dan pergi ke toilet"
KETTIE : "Ya kenapa lu gak tahan aja itu lu... Gimana sih.."
NAZWA : "Sudah stop... Ini dia naskahnya." kata Nazwa sembari menunjukkan naskahnya
GALANG : "Nazwa... Kok bisa??" tanya Galang heran
NAZWA : "Iya Galang. Tadi HP gue ketinggalan di ruang tamu. Jadi gue balik kan. Nah gue lihat naskahnya di atas meja. Jadi gue bawa sekalian"
GALANG : "Nazwa... Gua jadi makin sayang deh sama lu... Lu tuh seperti malaikat penyelamat bagi . . . ."
KETTIE : "Ahh Lebbay" potong Kattie
GALANG : "Apaan sih Ketchtie nyamber aja kayak petir"
KETTIE : "Yeh emang lu tuh lebbay... Modus. Kalau ngomong juga suka disexy-sexi in lagi. Gak jelas banget"
GALANG : "Eh kechtie itu tuh udah pembawaan gua kali. Mana bisa di ubah. Lagian . . ." belum selesai ngomong tiba-tiba
"Bruk..!!!"
DIMAS : "Eh! Anjir apaan itu bangsat!" kata Dimas terkejut
NAZWA : "Dimas hati-hati kalau ngomong. Jangan mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor di tempat kek gini" tegur Nazwa
DIMAS : "So.. So.. Sorry Az. Gu gua kaget beneran. Sumpah gak bohong"
AZKA : "Itu bunyi apaan ya. Suaranya Kenceng banget"
DITTO : "Seperti bunyi lemari jatuh Ka. Suaranya berasal dari dalam"
Mereka semua menatap satu sama lain
AZKA : "Ya udah... Ayo kita cek kedalam..." ajak Azka
Mereka bertujuh berjalan perlahan. Tiba-tiba sekelibat baju putih melayang-layang didepan mereka. Semuanyapun kaget
DIMAS : "Astagah apaan ituh tadi bangzatt" teriak Dimas
Saat semuanya perlahan akan menghadap keatas. Cairan merah menimpa wajah Kattie...
KETTIE : "Aaa...!!!" teriaknya
DIMAD : "Lu kenapa Ket..." tanya Dimas
KETTIE : "Da da da darah di muka gue"
Mereka semua menghadap keatas dan terlihat sosok perempuan menyeramkan dengan mata melotot terlilit tali dilehernya...
"Aaa..." semuanya teriak
GALANG : "Ka... Ka... Kabur...!! Gaes... Selamatkan diri kalian..." teriak Galang
DIMAS : "Anjink... Serem banget mukanya... Bangzaat..." sambung Dimas sambil berlari
Mereka semua pun pergi meninggalkan rumah sakit tua itu meski hujan masih turun dengan derasnya
***
Keesokannya, Di kantin sekolah. Azka, Ditto, Galang dan Zahra lagi berkumpul
AZKA : "Seandainya kejadian tadi malam kerekam kamera. Pasti kita bakal banyak mendapatkan viewers."
GALANG : "Kita gak boleh nyerah." sahut Galang sambil menepuk pundak Azka
ZAHRA : "Gue sempat ngerekam sih pakek HP, tapi kayaknya gak ada penampakan apa-apa"
DITTO : "Serius lu Ra?"
ZAHRW : "Iya Dit. (Perlihatkan rekaman di HPnya) Nih kalian lihat aja sendiri"
Merekapun melihat rekaman kejadian tadi malam
AZKA : "Coba-coba lihat di bagian pas kita teriak..."
Merekapun fokus memperhatikan video itu
AZKA : "Tunggu-tunggu. Bagian Kattie yang teriak kok gak ada?"
DITTO : "Iya ya Ka... Kok gak ada?"
GALANG : "Kayaknya ada yang aneh..."
ZAHRA : "Mungkin aja waktu Kattie teriak itu, gue gak sengaja mencet tombol pause, kemudian kepencet record lagi setelah itu"
AZKA : "Kalau memang seperti itu. Harusnya ada jeda di bagian tertentu Ra. Tapi di video ini kok halus banget. Terlihat gak ada jeda sama sekali"
DITTO : "Bener juga kata Azka Ra"
ZAHRA : "Gue gak tau juga sih... Itu cuman persepsi gue doang" kata Zahra dengan heran
Sementara Galang masih diam saja
DITTO : "Woy.. Lang! Lu kenapa diem"
GALANG : "To... Gua gak ngerti kalian pada bahas apa? Gak ada yang aneh dalam video itu. Justru kalian bertiga yang aneh"
"Apa..!! Kita bertiga?" Ditto, Azka dan Zahra terkejut bersamaan
BERSAMBUNG....
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
EPISODE SELANJUTNYA ....
"Dimas tidak mau ikut teman-temannya ke tempat itu lagi. Dimas merasa kejadian tadi malam sudah aneh. Zahra, Kettie dan Nazwa membujuk Dimas. Satu persatu mereka mulai di terror sosok hantu wanita. Semuanya panik saat mereka sadar Ditto dan Kettie menghilang"
BACA EPISODE SELANJUTNYA
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Follow Social Media Penulis :
Instagram : @arahmanap_
Twitter : @arahmanap_
Facebook : A. Rahman AP
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
PERINGATAN!
Karya tulis ini dilindungi Undang-undang hak cipta dan dalam pengawasan team ART Multimedia Publishing. Barang siapa yang memperbanyak dan memposting ulang tanpa izin, maka akan dikenai pasal dan akan ditindak lanjuti menurut hukum yang berlaku.
For Bussiness :
artproductionsmdr@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar